Terapi Lebah (Apitherapy ), yaitu pengobatan menggunakan produk yang dihasilkan lebah, seperti racun lebah (venom), madu, royal jely, propolis, pollen dll. Sedangkan Terapi Sengat Lebah / Bee Venom Therapy (BVT) / Apipunctur / Bee Acupunctur adalah pengobatan yang memanfaatkan sengatan lebah sebagai medianya.
Pengobatan ini telah dikenal sejak 2.000 tahun silam di Timur Tengah dan China. Terapi Sengat Lebah disebut juga Bee Acupunctur, karena hampir sama dengan akupunktur, hanya jarumnya diganti dengan sengat dari lebah. Terapi ini dipastikan steril karena "jarum" lebah hanya bisa dipakai sekali saja dan lebah akan mati, hingga tidak akan terjadi penularan antar pasien
Apitherapy merupakan pengobatan yang bisa di pertanggung jawabkan secara ilmiah dan medis, bukan pengobatan supranatural. Pada Konferensi Terapi Akupunktur Sengatan Lebah Sedunia ke-II di Nanjing, RRC, pada pertengahan September 1993, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa Apitherapy bisa digunakan sebagaii alternatif pengobatan, selanjutnya disebutkan bahwa, "Lebah dapat digunakan untuk alternatif pengobatan berbagai penyakit
Kini, terapi sengatan lebah (bee venom therapy - BVT) diterapkan di berbagai negara, antara lain China, Korea, Rumania, Bulgaria, Rusia, dan Indonesia
ALAMIAH
Apitherapy memanfaatkan produk yang dihasilkan lebah yang kesemuanya alami ,tanpa campuran zat kimia apapun hingga aman bagi tubuh untuk menjaga kesehatan dan pengobatan jangka panjang
ILMIAH
Dari Penelitian Ilmiah semua komponen dalam pengobatan Apitherapy mengandung berbagai zat yang sangat diperlukan tubuh dalam menjaga kesehatan maupun pengobatan.
Dari komponen-komponen tersebut salah satu diantaranya adalah bee venom (bisa lebah), bee venom memiliki aktivitas farmakologi yang unik, enzim utama dalam bee venom adalah Hyaluronidase dan Hosfolipase A.
Hyaluronidase akan memecah Asam Hyaluronic (cairan antar sel) hingga venom lebah lebih cepat menyebar diantara sel. Peptide yang paling berperan dalam bee venom adalah melittin, apamin, mast degranulating peptide dan adolapin. Zat-zat tersebut berperan sebagai antiradang, anti jamur, anti bakteri, anti nyeri dan merangsang hormon ACTH ( Adrenal Corticotrophic Hormone).
TERTERA DALAM KITAB SUCI
Semenjak awal sejarah manusia, kitab-kitab suci telah menerangkan dalam ayat-nya mengenai manfaat produk lebah sebagai sumber makanan alami dan pengobatan. Beberapa ayat suci yang membahas masalah tersebut adalah sbb:
ALQUR'AN SURAT AN-NAHL AYAT : 68-69
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat-tempat yang dibuat manusia
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah akan keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang berpikir."
ALKITAB
Dalam Amsal 16:24
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang MADU, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Dalam Amsal 24:13
Anakku, makanlah MADU, sebab itu baik : dan tetesan MADU manis untuk langit-langit mulutmu.
TRIPITAKA
Dalam ajaran agama Budha ada 5 jenis obat yang dikonsumsi para bhikku setelah makan siang, salah satunya adalah MADU. Selama 3 bulan para bhikku dan bhikkuni yang bermeditasi tidak mengkonsumsi apapaun kecuali MADU.
VINAYA PITAKA, Mahavagga VL208 15-10 Beberapa obat yang dipakai oleh bhikku yang sakit adalah ... MADU
WEDA
Dalam ArtharvavedaX11.3.44
MADU dicampur dengan mentega yang dijernihkan (disajikan kepada tamu) menyehatkan.
Dalam Artharvaveda 11.3.1
Minumlah ghee (mentega yang dimurnikan). MADU dan susu baik untuk kesehatan
|
0 comments:
Posting Komentar