dunia menginginkan kemakmuran dalam hidupnya. Di dalam perjalanan menuju kaya
tersebut, banyak orang yang menempuhnya dengan berbagi cara, entah itu yang
baik maupun dengan hal yang buruk. Kekayaan yang diperoleh manusia merupakan
anugerah yang sangat bernilai bila didapatkan dengan kerja keras serta proses
yang baik. Tetapi, apalah arti sebuah kekayaan jika didapat melalui jalan
pintas seperti korupsi, manipulasi, pakai ilmu-ilmu gaib, dsb. Setiap manusia
bebas menentukan jalan hidupnya dalam bekerja, entah itu menjadi karyawan,
dengan mencari lowongan-lowongan kerja yang ada, ataupun memilih jalan hidup sebagai pengusaha.
akan menentramkan hati kita juga. Sebaliknya, jika kita tidak mendapatkannya
dengan sesuatu yang halal, maka biasanya akan membuat hidup kita di masa yang
akan datang menjadi penuh masalah dan beban moral di kemudian hari.
jauh, karena silaturahmi akan melancarkan pintu rezeki bagi setiap umat yang
menjalaninya. Rasulullah SAW bersabda = "Barangsiapa yang senang untuk
dilapangkan rejekinya, atau ditunda umurnya, maka hendaknya ia bersilaturahmi"
(muttafaqun ‘alaih)
kalau orang tua zaman dulu selalu menasehati kita agar bangun pagi, biar
rezekinya tidak dipatok ayam, hehehe. Hal itu menunjukkan bahwa rezeki yang
dicari oleh manusia haruslah dicari dan dijalani ketika pagi hari. Hal tersebut
bermakna bahwa manusia haruslah hidup teratur dan semangat dalam mengejar
rezekinya, dan itu dimulai ketika pagi tiba di saat sebagian orang yang lain
mungkin masih tidur ataupun bermalas-malasan di rumah.
Qona'ah, Tidak Dipenuhi Ambisi dan Tidak Serakah
Sesuatu yang instan itu jarang bertahan lama, ataupun sering mengalami
kegagalan. So, carilah rezeki itu dengan hati yang tulus, ikhlas, dan senang.
Janganlah terlalu berambisi, karena orang yang sangat berambisi cenderung dapat
berbelok ke jalan yang tidak benar dan menghalalkan segala cara. Ibarat ilmu,
semua butuh proses dan pengalaman.
perbuatan yang dilaknat oleh Allah. Jika kita bertaubat, maka Insya Allah pintu
rezeki pun juga dapat terbuka lebar. Jika kita memiliki hati yang lurus,
perbuatan yang lurus, maka proses menjadi kaya pun juga menjadi lurus. amin.
tersebut jelas menunjukkan bahwa sedekah sangat bernilai harganya. sedekah
kepada orang lain bernilai 10, kepada orang yang kita kenal bernilai 100,
kepada sanak saudara bernilai 1000. Sering-seringlah sedekah dan melaksanakan
zakat. Semakin kita banyak memberi, maka Insya Allah kita juga akan semakin
banyak menerima rizki dari Nya.
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih"
(Ibrahim : 7). Ayat tersebut bermakna bahwa kita hendaknya senantiasa
mensyukuri nikmat dan rezeki yang telah diberikan Allah kepada umatnya. Rezeki,
baik itu banya ataupun sedikit jumlahnya, harus senantiasa kita syukuri dan
nikmati segala nikmat yang kita punya. Sungguh kenikmatan yang diberikan oleh
Nya sangat banyak dan sangat berarti, dan kita sebagai manusia wajib tuk
mensyukurinya.
Berbagai Sumber Online
0 comments:
Posting Komentar